Statistika 2010
Minggu, 19 Desember 2010
Manfaat Statistika dalam psikologi
Statistika dalan dunia psikologi, ternyata sangat dibutuhkan diantaranya adalah untuk: perhitungan dalam dunia kerja, menghitung IQ, menghitung rata-rata suatu populasi baik dalam bentuk kepadatan misalnya, dalam dunia medis juga bisa dapat digunakan, juga dapat pula digunakan untuk psikologi perkembangan.
Stastistika dalam dunia kerja, anggap saja sebagai contohnya adalah mengenai dunia marketing, pasti aspek ilmu psikologi sangat bermain disini, atau dalam perekrutan karyawan, yang harus terlebih dahulu di tes, sebelum pada tahap penempatan kerja, karyawan tersebut sudah pastinya harus melalui tahapan-tahapan, tidak terkecuali harus mengerjakan psikotes terlebih dahulu, dan untuk memberikan penilaanya harus menggunakan kajian ilmu dari statistika. Sedangkan dalam menentukan skor tes IQ statistika berperan dalam menentukan IQ normal, seorang anak dengan cara tersebutlah kita dapat mengetahui, berapa nilai IQ anak tersebut.
Dan yang paling mengesankan,ternyata ilmu statistika, juga dapat digunakan dalam melakukan suatu rata-rata misalnya: di suatu desa yang cukup terpencil hiduplah sekitar 50 kepala keluarga, yang mempunyai pekerjaan yang beraneka ragam, ada yang menjadi petani, peternak, buruh pabrik, dan buruh bangunan, lalu dengan mengetahui data tersebut, kita bisa menggunakan ilmu statistik dengan cara mengetahui, berapa orang yang menjadi petani, peternak, buruh pabrik, dan buruh bangunan. Setelah mengetahui kita dapat merata-ratakannya, setelah itu didapat pula suatu kesimpulan bahwa di desa itu mayoritas pekerjaannya apa.
Dunia medis pun, sebenarnya fungsi statistik tidak jauh berbeda, untuk mengetahui penyakit apa yang sering diderita oleh seseorang, sehingga tim medis dapat segera menanganinya. Dalam psikologi perkembangan yang juga merupakan salah satu aspek dalam psikologi ternyata statistika juga berperan untuk, mengetahui minat belajar anak berapa persen, dalam satu kelas misalnya, atau kira-kira rata-rata anak sama nggak sih, dalam menghadapi pesaingan dalam belajar.
Tapi, walau bagaimanapun pada akhirnya fungsi psikologi untuk statistika, hampir di semua aspek sama, untuk menentukan rata-rata, mana yang paling sering muncul, atau suatu nilai tengah, ke semuahannya itu sangat dominan dalam dunia psikologi, karna tanpa adanya statistika dunia psikologi kurang memiliki makna, statistika sudah banyak membantu dalam semua aspek psikologi, oleh sebab itulah kita tidak boleh meniadakan statistika, hanya karna alasan rumit, atau banyak angka di dalamny, sebenarnya belajar statistika sangat menyenangkan dan, mengandung banyak tantangan.
sumber :
Senin, 13 Desember 2010
uji kolmogorov-Smirnov
Uji Kolmogorov-Smirnov (Chakravart, Laha, dan Roy, 1967) biasa digunakan untuk memutuskan jika sampel berasal dari populasi dengan distribusi spesifik/tertentu.
Uji Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji ‘goodness of fit‘ antar distribusi sampel dan distribusi lainnya, Uji ini membandingkan serangkaian data pada sampel terhadap distribusi normal serangkaian nilai dengan mean dan standar deviasi yang sama. Singkatnya uji ini dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi beberapa data. Uji Kolmogorov-Smirnov merupakan uji yang lebih kuat daripada uji chi-square ketika asumsi-asumsinya terpenuhi. Uji Kolmogorov-Smirnov juga tidak memerlukan asumsi bahwa populasi terdistribusi secara normal.
Hipotesis pada uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut :
H0 : data mengikuti distribusi yang ditetapkan
Ha : data tidak mengikuti distribusi yang ditetapkan
Keunggulan Uji Kolmogorov-Smirnov dibanding uji chi-square :
1. CS memerlukan data yang terkelompokkan, KS tidak memerlukannya.
2. CS tidak bisa untuk sampel kecil, sementara KS bisa.
3. Oleh karena data Chi Square adalah bersifat kategorik. Maka ada data yang terbuang maknanya.
4. KS lebih fleksibel dibanding CS.
Ilustrasi:
Jika kita ingin melihat apakah distribusi data harga kakao pasar spot Makassar dengan bursa berjangka NYBOT menyebar normal. Data yang diberikan adalah dalam US$/ton sebagai berikut:
MAKASSAR | NYBOT |
1676 | 1255 |
1610 | 1197 |
1567 | 2317 |
1529 | 1995 |
1581 | 1641 |
1703 | 1670 |
1702 | 1254 |
1814 | 1384 |
1924 | 1429 |
1977 | 1541 |
2004 | 1517 |
2016 | 1550 |
2152 | 1693 |
1901 | 1616 |
1938 | 1477 |
1915 | 1445 |
1967 | 1641 |
2113 | 1670 |
2216 | 1683 |
Sumber: FAO (2007)
Uji Kolmogorov-Smirnov terhadap kenormalan data dengan SPSS adalah sebagai berikut:
1. Setelah data dimasukkan ke dalam worksheet SPSS, Pilih Analyze – Non Parametric test – 1 sample K-S, seperti berikut:
2. Masukkan sampel yang akan diuji ke dalam box text variable list (satu sampel atau semua sampel), kemudian pada Test Distribution pilih Normal. Kemudian klik OK:
3. Output:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test | |||
MAKASSAR | NYBOT | ||
N | 19 | 19 | |
Normal Parametersa,,b | Mean | 1858.1579 | 1577.6316 |
Std. Deviation | 208.48348 | 260.19591 | |
Most Extreme Differences | Absolute | .160 | .223 |
Positive | .140 | .223 | |
Negative | -.160 | -.073 | |
Kolmogorov-Smirnov Z | .699 | .974 | |
Asymp. Sig. (2-tailed) | .713 | .299 | |
a. Test distribution is Normal. | |||
b. Calculated from data. |
4. Interpretasi:
Nilai Most Extreme Differences Absolute diatas merupakan nilai statistik D pada uji K-S, nilai D pada uji terhadap masing-masing variabel diatas adalah 0,160 dan 0,223, artinya (p>0,05), maka cukup bukti untuk menerima H0, dimana data terdistribusi secara normal.
Nilai Z pada uji ini juga dapat dilihat dan paling sering digunakan sebagai indikator, dimana nilainya berturut-turut untuk Makassar dan NYBOT adalah 0,699 dan 0,974, berarti p>0,05, maka H0 dapat diterima bahwa data terdistribusi secara normal
sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)